zonaslot88

    Release time:2024-10-08 03:58:24    source:shio naga togel 4d   

zonaslot88,rakatoto link alternatif,zonaslot88

Jakarta, CNBC Indonesia -Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah Indonesia akan menggencarkan program hilirisasi untuk semua komoditas mineral, termasuk timah. Indonesia masih memiliki peluang untuk terus mengembangkan hilirisasi di semua sektor mineral.

"Semuanya (komoditas akan hilirisasi). Timah belum (hilirisasi). Batubara untuk menjadi gas. Belum. Saya kira masih banyak peluang yang bisa kita lakukan," ungkap Jokowi usai peresmian injeksi bauksit perdana proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia, di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).

Jokowi menjelaskan dalam proyek hilirisasi, Indonesia membuka peluang kolaborasi antara berbagai pihak. Mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta, BUMN dan BUMN, hingga BUMN dan perusahaan luar negeri.

Baca:
Wow, Jokowi Ungkap RI Dapat Hampir Rp600 Triliun dari Proyek Ini..

"Kolaborasi semua yang berkaitan hilirisasi. Kerja sama BUMN dan swasta, oke. BUMN dan BUMN, oke. Kerja sama dengan swasta, oke. Swasta luar negeri, oke," jelas dia.

Di mana, sebelum melakukan hilirisasi nilai ekspor bijih nikel tahun 2020 hanya mencapai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.

"Begitu kita setop tahun kemarin, US$ 34,8 miliar, artinya hampir Rp 600 triliun nilai tambah menjadi kita miliki sendiri. Dan kita tahu kebutuhan aluminium di dalam negeri saat ini 1,2 juta ton, 56% nya kita impor. Kita punya bahan bakunya kita punya raw materialnya tapi 56% aluminium kita impor," terang Jokowi.

Dalam sambutan injeksi bauksit perdana di SGAR Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), Jokowi mengatakan, produksinya akan menghemat devisa negara sebagai pengganti impor alumina sebesar 1 juta ton.

"Oleh sebab itu setelah ini selesai berproduksi impor yang 56% ini bisa kita setop, nggak impor lagi, kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa kira-kira US$ 3,5 miliar setiap tahunnya, angka yang besar sekali Rp 50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara kita impor aluminium," tandas Jokowi.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT TNI ke-79

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Jokowi Buka-Bukaan Soal 3 PR Besar di Sektor Kesehatan RI, Ini..