daftar gastoto

    Release time:2024-10-08 00:14:54    source:no togel kelelawar 4d   

daftar gastoto,kitawin,daftar gastoto

Jakarta, CNBC Indonesia- Pertumbuhan kredit melaju kencang pada tahun ini. Akan tetapi pendaanaan dari perbankan tersebut belum menyentuh sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. 

Ekonom senior UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan bahwa pendalaman pasar keuangan dari segi kredit saat ini masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari rasio kredit terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang masih terpaut jauh dengan negara-negara tetangga. 

Baca:
Kena Aksi Profit Taking, Saham Bank Raksasa RI Berjatuhan

Dia juga mengkhususkan perhatiannya terhadap sejumlah sektor yang berkontribusi besar terhadap PDB, tetapi tidak banyak mendapatkan pembiayaan dari perbankan. "Justru sektor-sektor yang kontribusi terhadap PDB masih belum cukup tinggi persentasi loannya," kata Enrico dalam UOB Economi Outlook 2025 di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Dia memberikan contoh sektor tersebut adalah agrikultur dan manufaktur. Oleh karena itu, menurutnya, perlu ada langkah strategis agar kredit di sektor-sektor tersebut berkontribusi lebih besar. 

Adapun sebagai informasi, Industri perbankan kembali mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit double digit, yakni 10,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi sebesar Rp7.441,9 triliun per Agustus 2024.

Bila dirinci, kredit korporasi memberikan kontribusi sebesar 53,27%, sedangkan sisanya diserap oleh oleh debitur perorangan. Berdasarkan jenis penggunaan, kredit konsumsi menyumbang 28,61% atau Rp 2.129,4 triliun. 

Dengan demikian, kredit produktif atau modal kerja dan investasi menyerap lebih dari 70% dari total kredit yang telah disalurkan oleh perbankan per Agustus 2024. 

Sementara itu, sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan hanya menyumbang 7,34% atau Rp 546,1 triliun. Lalu industri pengolahan berkontribusi 14,99% atau Rp 1.115,8 triliun.


(mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini:

Video: Fasilitas Pembiayaan UOB Indonesia Bagi Bisnis Berkelanjutan

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article UOB Prediksi Rupiah Menguat di 2025! Dolar AS ke Rp 14.800