rtp lion4d

    Release time:2024-10-07 23:59:52    source:olxtoto online   

rtp lion4d,liga amerika latin,rtp lion4dJakarta, CNN Indonesia--

Pemerintah Timor Leste menyedot perhatian usai merogoh kocek hingga $12 juta atau setara Rp185 miliar untuk persiapan menyambut Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di ibu kota Dili.

Alokasi dana itu dikritik sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM), salah satunya Lao Hamutuk, karena dinilai terlalu berlebihan.

Lihat Juga :
Bagaimana Sikap Trump-Kamala Harris soal Palestina di Debat Capres AS?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut direktur Badan Pembangunan Nasional Timor Leste, Rui Lourenco da Costa, sebanyak $1 juta atau Rp15 miliar dari total tersebut digunakan untuk membangun altar Misa Suci.

"Altar untuk Misa dibangun oleh Perusahaan Carya Timor, dan total nilai proyeknya adalah $1 juta," kata Rui kepada National TV News.

Menteri Tata Usaha Negara Timor Leste Tomas Cabral sementara itu menjelaskan dana tersebut dialokasikan bukan sekadar untuk menyambut sang Bapa Suci. Uang itu juga digunakan untuk pengembangan jalan, renovasi gereja, serta fasilitas umum.

Lihat Juga :
Apa Itu Project 2025 yang Dipakai Kamala Harris Serang Trump di Debat?



"Jangan bandingkan negara kita dengan negara tetangga yang memiliki fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk menyelenggarakan acara internasional atau tamu negara tingkat tinggi," kata Cabral.

"Di sini kita harus membangunnya dari awal," lanjut dia.

Peneliti di Lao Hamutuk atau Institut Pemantauan dan Analisis Pembangunan Timor-Leste, Mariano Fereira, sebelumnya mengatakan anggaran untuk menyambut Paus Fransiskus terlampau fantastis karena sangat jauh jika dibandingkan dengan anggaran tahunan untuk meningkatkan produksi pangan.

Pilihan Redaksi
  • Cerita Warga NTT Ikut Misa Paus di Timor Leste: WNI Diistimewakan
  • Stadion Singapura Diprediksi Macet saat Misa Suci Paus Fransiskus
  • Debat Capres AS: Trump Klaim Harris Benci Israel, Yahudi Bakal Lenyap

"[Alokasi anggaran tahunan untuk meningkatkan produksi pangan di negara ini] sangat rendah. Hanya sekitar $4,7 juta (setara Rp72 miliar)," kata Mariano, seperti dikutip Union of Catholic Asian News.

Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Timor Leste dalam rangka perjalanan apostolik di Asia-Pasifik. Ia memimpin Misa Suci di Tasitolu pada Selasa (10/9) lalu yang dihadiri hingga 600 ribu orang.

Timor Leste merupakan salah satu negara termiskin di dunia di mana sekitar 42 persen masyarakatnya hidup dalam kemiskinan.

Inflasi tinggi akibat perubahan cuaca telah berdampak pada tingkat produksi sereal yang menyebabkan sekitar 364 ribu orang mengalami kerawanan pangan akut dari Mei hingga September 2024.

(blq/rds)