lgdewa

    Release time:2024-10-08 03:52:33    source:togog syair   

lgdewa,manadototo link alternatif,lgdewaJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudimerasa prihatin dengan perkembangan eskalasi militer di Yaman setelah serangan Israeldi Hodeidah pada Sabtu (20/7).

"Kementerian Luar Negeri sangat prihatin dengan perkembangan eskalasi militer di Yaman pascaserangan Israel di provinsi Hodeidah pada Sabtu, 20 Juli 2024, yang memperburuk ketegangan yang ada di kawasan saat ini dan menghentikan upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik perang di Gaza," ujar Kemlu Arab Saudi dalam keterangannya di akun X (dulu Twitter), Minggu (21/7).

Lihat Juga :
Saling Serang Israel vs Houthi Makin Sengit, Sirene Kota Eilat Meraung

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian menegaskan upaya berkelanjutan Kerajaan Arab Saudi untuk mengakhiri perang di Gaza," jelas Kemlu Arab Saudi.

"Dan menegaskan dukungan berkelanjutannya terhadap upaya perdamaian di Yaman untuk menyelamatkan rakyatnya dari penderitaan yang lebih besar dan mencapai keamanan dan perdamaian di kawasan." sambung keterangan mereka.

[Gambas:Video CNN]



Melansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Yaman mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai pemberontak di Yaman telah meningkat menjadi enam orang.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Yaman Anis Al-Asbahi menjelaskan kepada kantor berita Yaman Saba bahwa para korban merupakan warga sipil.

Ia juga mengatakan terdapat tiga orang hilang dan 83 orang lainnya mengalami luka-luka, sebagian besar menderita luka serius.

Pilihan Redaksi
  • MbS Undang Prabowo Kunjungi Arab Saudi
  • Israel Serang Gudang Amunisi Lebanon, 3 Orang Luka
  • 38.983 Orang Tewas di Gaza Akibat Agresi Israel Sejak Oktober 2023.

Sementara itu, juru bicara kelompok Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan pihaknya bakal terus menyerang Israel dan tidak akan mematuhi aturan keterlibatan apa pun.

Abdulsalam mengatakan "tidak akan ada garis merah" dalam tanggapan Houthi terhadap Israel.

"Seluruh institusi yang sensitif dengan segala tingkatannya akan menjadi sasaran kami," kata dia, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (21/7).

Israel melancarkan serangan udara ke depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah, Yaman, pada Sabtu (20/7). Aksi tersebut merupakan balas dendam Israel usai Houthi menyerang Tel Aviv dengan drone tak berawak.

Serangan udara di Hodeidah memicu kebakaran besar dan pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Israel telah membenarkan bahwa militernya menjadi dalang di balik serangan ke Yaman.

Pihak Houthi menyebut salah satu tujuan serangan Israel agar Yaman berhenti mendukung Gaza. Kendati demikian, Houthi bersikeras tak akan berhenti mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.

Lihat Juga :
Adakah Dampak Putusan ICJ soal Pendudukan Ilegal Israel di Palestina?
(pra/pra)