bein sport live streaming bola hari ini

    Release time:2024-10-08 06:19:52    source:nama kota dan buah togel   

bein sport live streaming bola hari ini,tafsir mimpi 2d 38,bein sport live streaming bola hari iniJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Unmenangis saat meminta perempuan di negara itu agar punya banyak anak.

Kim menangis di depan ribuan perempuan yang hadir dalam acara Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang pada Minggu (3/12). Ia tampak menyeka air mata menggunakan sapu tangan.

Lihat Juga :
Relawan WNI Beber Kengerian Serangan Israel di Gaza Selatan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Kim juga menyebut tugas ibu-ibu yakni menerapkan kebijakan komunis, saling membantu dan memimpin satu sama lain untuk mendominasi masyarakat.

"Menghentikan penurunan angka kelahiran, dan merawat anak-anak dengan baik serta mendidik mereka secara efektif," imbuh Kim.

Kim lalu berkata, "Ini adalah urusan keluarga kita bersama, yang perlu kita selesaikan dengan bergandengan tangan dengan ibu kita."

Permintaan Kim muncul sebagai upaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah di Korut.

Pilihan Redaksi
  • Cerita Pasien Kanker Gaza di Ambang Kematian Gegara Agresi Israel
  • Langka, Israel Minta Maaf usai Serangan IDF Tewaskan Tentara Lebanon
  • Joe Biden Bakal Maju Pilpres AS 2024 Jika Donald Trump Nyapres Lagi

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2023, tingkat kesuburan atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan satu perempuan di Korut berada di angka 1,8.

Menurut laporan Hyundai Research Institute tingkat kesuburan Korut mengalami penurunan besar usai bencana kelaparan melanda negara itu pada 1990-an.

Korut juga sempat menerapkan program pengendalian kelahiran bayi pada 1970 hingga 1980-an untuk memperlambat populasi setelah Perang Korea.

Hyundai Research Institute menilai Korut akan menghadapi kesulitan jika tak ada tenaga kerja yang cukup.

"Negara ini akan menghadapi kesulitan untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufaktur jika tidak tersedia tenaga kerja yang cukup," demikian menurut lembaga itu.

(isa/dna)