kuota 4d

    Release time:2024-10-07 23:51:54    source:erek kerang   

kuota 4d,durian 4d,kuota 4d

Jakarta, CNBC Indonesia- Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Selasa (24/9/2024), mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga bergairah kemarin karena pasar masih merespons positif dari langkah bank sentral AS yang memangkas suku bunga acuannya pekan lalu.

Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks Straits Times Singapura yang dibuka di zona merah yakni turun 0,1%.

Sementara sisanya terpantau menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,66%, Hang Seng Hong Kong melejit 2,18%, Shanghai Composite China menanjak 0,86%, ASX 200 Australia naik tipis 0,06%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,15%.

Pelaku pasar di Asia-Pasifik akan menantikan pengarahan langka dari bank sentral China (People's Bank of China/PBoC), setelah otoritas mengumumkan bahwa Gubernur PBoC Pan Gongsheng akan mengadakan konferensi pers pada pukul 09:00 pagi waktu setempat mengenai "dukungan finansial untuk pembangunan ekonomi berkualitas tinggi."

Selain itu, bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) pada hari ini juga akan mengumumkan keputusan suku bunga acuan terbarunya, di mana pasar memperkirakan bank sentral Negeri Kanguru tersebut masih akan menahan suku bunga acuannya di level 4,35%.

Commonwealth Bank of Australia (CBA) mengatakan dalam sebuah catatan pada pekan lalu bahwa aliran data ekonomi sejak pertemuan terakhir "lebih tenang atau sesuai dengan ekspektasi RBA." Karena itu, CBA mengharapkan pernyataan yang sedikit kurang agresif, tetapi tidak melihat adanya perubahan material dalam bahasa atau nada.

Baca:
Wall Street Dibuka Bergairah Lagi, Nasdaq Dekati 18.000-an

Bursa Asia-Pasifik pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Wall Street yang juga bergairah kemarin karena pasar masih merespons positif dari langkah bank sentral AS yang memangkas suku bunga acuannya pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpantau menguat 0,15%, S&P 500 bertambah 0,28%, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,14%.

Kenaikan terjadi di tengah komentar dari para pembuat kebijakan The Fed dan data aktivitas pabrik yang stabil, yang dibangun dari reli pasar yang tajam pada minggu lalu setelah keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga.

Langkah penting The Fed minggu lalu mendorong indeks-indeks utama ke kenaikan bulanan, menentang tren historis September sebagai bulan yang lemah bagi ekuitas.

Pasar yang sebelumnya memperkirakan The Fed baru akan memangkas pada pertemuan November, ternyata sudah mulai dilakukan pada pertemuan September. Hal ini terjadi setelah Gubernur The Fed. Christopher Waller pada Jumat lalu menandai bahwa data inflasi mendatang dapat menyentuh target The Fed sebesar 2%.

Dari data ekonomi terbaru yang dirilis kemarin, aktivitas bisnis AS tetap stabil pada September 2024, sementara harga rata-rata barang dan jasa meningkat pada laju tercepat dalam enam bulan terakhir, yang berpotensi menandakan kenaikan inflasi di bulan-bulan mendatang.

"Saya pikir investor masih bersikap menunggu dan melihat, jika memangsoft landingadalah hasil yang paling mungkin terjadi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York, dilansir dariReuters.

Meski euforia pemangkasan suku bunga The Fed masih berlanjut, tetapipasar tetap akan waspada terhadap data ekonomi apa pun yang dapat meredam harapan akansoft landing.

Data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis mendatang akan memberi Wall Street wawasan lebih jauh tentang keadaan ekonomi dan pasar tenaga kerja di AS.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Wait and See