erek erek 2d kaos kaki

    Release time:2024-10-08 19:33:50    source:pcso live draw   

erek erek 2d kaos kaki,jonitogel link,erek erek 2d kaos kaki

Jakarta, CNBC Indonesia -Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengidentifikasi anjloknya kemampuan belanja masyarakat, yang tercermin dari merosotnya proporsi disposable income terhadap produk domestik bruto (PDB).

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan mengatakan proporsi disposable income terhadap PDB per kapita per 2023 tersisa 72,7%, konsisten merosot sejak 2020 di angka 75,3%.

Ia menjelaskan, disposable income ini menggambarkan nilai maksimum pendapatan masyarakat yang tersedia (setelah dikurangi pajak) yang dapat digunakan untuk konsumsi. Artinya dari total nilai PDB per kapita, hanya 72,7% pada 2023 yang dapat digunakan untuk konsumsi.

"Proporsi disposible income pada 2023 kita lihat ada di angka 72,7%," kata Scenaider saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Baca:
Breaking! Rupiah Terkapar Tak Berdaya, Dolar Tembus Rp15.550

Proporsi disposable income terhadap PDB per kapita sebetulnya sempat naik pada periode 2019 ke 2020. Namun, sejak 2016 angkanya terus merosot dari sebesar 77,5% menjadi hanya tersisa 73,4% pada 2019. Level tertingginya tercatat pada 2011 lalu sebesar 78,9%.

Scenaider juga mengungkapkan, selain proporsi disposable income terhadap PDB per kapita yang terus merosot, karakterisitik penduduk yang bekerja paruh waktu masih sangat tinggi pada 2023 dan 2024, yakni di kisaran 36,8 juta orang, ditambah dengan data setengah penganggur yang mencapai 12,1 jtua orang.

Untuk pekerja yang bekerja paruh waktu sebetulnya mencapai 93,3 juta. Namun, mayoritas bekerja di sektor jasa-jasa mencapai 71,3 juta. Sisanya di sektor Pertanian sebesar 40,7 juta dan manufaktur hanya 18,9 juta per Februari 2024. Lainnnya sebesar 11,3 juta orang.

Baca:
Cerita Air Kemasan Pertama di RI yang Kini Bikin Warga Miskin

"Masih banyak yang bekerja paruh waktu yaitu sektiar kira-kira 36,8 juta orang, dan setengah pengangguran sektiar 12,1 juta orang," ucap Scenaider.

Di sisi lain, ia melanjutkan, rata-rata upah buruh untuk sektor yang banyak menyerap tenaga kerja masih di bawah rata-rata upah buruh nasional sebesar Rp 3,04 juta berdasarkan data Sakernas Februari 2024 yang dicatata Badan Pusat Statistik (BPS).

Sektor yang membayarkan upah di bawah rata-rata nasional itu di antaranya industri pengolahan sebesar Rp 3,03 juta, konstruksi Rp 2,95 juta, pendidikan Rp 2,84 juta, pengadaan air Rp 2,69 juta, perdagangan Rp 2,54 juta, pertanian Rp 2,24 juta, akomodasi dan makanan minuman Rp 2,24 juta dan, aktivitas jasa lainnya Rp 1,74 juta.

Baca:
Target Dividen BUMN 2025 Naik Jadi Rp90 T, Menteri Erick Minta Ini

Sementara itu, sektor yang tidak dikategorikan sebagai sektor yang menyerap tenaga kerja besar, seperti aktivitas keuangan dan asuransi rata-rata upah buruhnya Rp 5,15 juta, dan pertambangan Rp 4,94 juta.

Sektor pengadaan listrik dan gas juga senilai Rp 4,85 juta, informasi dan komunikasi sebesar Rp 4,74 juta, real estat sebesar Rp 4,31 juta, aktivitas profesional di kisaran Rp 3,73 juta, administrasi pemerintahan Rp 3,67 juta, pengangkutan Rp 3,63 juta, dan aktivitas kesehatan Rp 3,35 juta.

"Kami juga identifikasi ada sektor yang serap tenaga kerja besar tapi memberikan upah di bawah rata-rata nasional," tutur Scenaider.


(arj/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Daya Beli, Prabowo Diminta Atasi PHK Hingga Naikkan Upah

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article RKP 2025: Prabowo Ditargetkan Jaga Inflasi di 1,5%-3,5%