semar4d daftar

semar4d daftar,erek erek taksi,semar4d daftarBandung, CNN Indonesia--

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi blak-blakan mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tak mampu menghentikan genosida Israeldi Jalur Gaza, Palestina.

Dia menyebut kasus Palestina menunjukkan standar ganda sejumlah negara di dunia, terutama negara-negara "the Global North" (Amerika, Eropa dan Australia).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejumlah negara 'The Global North' mendadak diam menyaksikan pelanggaran kemanusiaan. Ke mana semua 'kuliah' yang sering mereka berikan mengenai HAM? Bukankah bangsa Palestina memiliki hak yang sama dengan kita semua," kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024, Senin (8/1).

"Indonesia akan terus berjuang untuk Palestina," pungkasnya.

Pada 19 Februari mendatang mewakili RI, Retno juga disebut bakal menyampaikan pernyataan lisan untuk mendukung Mahkamah Internasional memberikan advisory opinion untuk memperkuat posisi hukum Palestina.

"Yang intinya PBB tidak boleh melupakan perjuangan Bangsa Palestina baik secara politik maupun hukum internasional," imbuh Menlu Retno.

Retno kembali menegaskan konsistensi Indonesia untuk berdiri tegak memperjuangkan hak-hak Palestina, melawan kekejaman dan penjajahan Israel.

Ia mengatakan RI memilih berada di sisi sejarah yang benar, untuk membela kemanusiaan dan keadilan bagi bangsa Palestina. Retno menyebut saat ini ada "utang" yang belum terbayar.

Lihat Juga : Menlu Retno: RI Pemain Utama di Kawasan-Global, Bukan Penonton

"Gedung ini (Gedung Merdeka Konferensi Asia Afrika/KAA) mengingatkan adanya satu utang kita yang belum terbayar, yaitu kemerdekaan Palestina," kata Retno.

Selama tiga bulan agresi Israel atas Palestina, lebih dari 22 ribu warga di Gaza meninggal dunia akibat kekejaman Israel, di mana lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, berbagai fasilitas publik di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia yang berada di utara Gaza, juga hancur akibat gempuran Israel.