erek-erek 00

    Release time:2024-10-07 23:29:31    source:capital toto   

erek-erek 00,angka kupu kupu,erek-erek 00Jakarta, CNN Indonesia--

Bagi pecinta kuliner, Sate Klathak Pak Pong di Yogyakarta merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Sate ini istimewa karena menggunakan tusukan jeruji besi sepeda.

Karena ditusuk dengan besi, panas bara api bisa tersebar lebih cepat dan lebih merata, sehingga dagingnya pun empuk sempurna samapai ke dalam. Alih-alih manis seperti sate biasanya, sate klathak punya rasa yang gurih dan bikin ketagihan.

Di balik kelezatannya, terdapat kisah inspiratif dari Pak Pong, sang pemilik. Pak Pong yang bernama asli Zakiron memulai usaha pada 1997 dengan modal seadanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mengembangkan usaha kuliner ini, pada tahun 2000 saya memberanikan diri pinjam modal usaha ke KUR BRI," ujarnya.

Nama Pak Pong sendiri ternyata berasal dari bahasa Jawa jempong, yaitu sebutan untuk orang yang bangun tidurnya suka molor atau siang-siang. Saat kecil, Zakiron suka jempong, sehingga sama bapaknya dipanggil Pong.

Gara-gara itu juga, banyak masyarakat sekitar yang lebih mengenal Zakiron sebagai Pak Pong, ketimbang nama aslinya. Dari situlah nama Sate Klathak Pak Pong kemudian lahir.

Kemudian, pasca gempa Yogyakarta 2006, nasib baik justru dialami Sate Klathak Pak Pong. Masifnya pembeli membuat nama Sate Klathak Pak Pong melambung. Banyak media yang gencar memberitakannya, sehingga makin banyak orang yang penasaran buat mencoba.

"Pada tahun 2010, lewat fasilitas KUR BRI, saya meminjam modal usaha lagi untuk membeli tanah dan mendirikan bangunan permanen untuk Sate Klathak Pak Pong pusat yang beroperasi sampai sekarang," jelasnya.

Pak Pong mengaku jika daging yang digunakan untuk pembuatan sate klathak ini berasal dari kambing yang disembelih sendiri setiap hari.

"Di hari-hari biasa, kami bisa menyembelih 20-30 ekor kambing sehari. Sementara saat akhir pekan maupun momen libur panjang, seperti lebaran, kami bisa menyembelih hingga 40-50 ekor kambing sehari. Dengan jumlah tersebut, kami bisa meraih omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan," imbuhnya.

Selain sate, tempat makan ini juga punya menu lain yang difavoritkan pelanggan, yaitu Krenyos dan Tengkleng Kambing.

Krenyos sendiri merupakan daging sandung lamur kambing yang digoreng dengan bumbu garam dan disantap dengan sambal bawang mentah atau sambal kecap. Banyak pelanggan yang memesannya, terutama anak-anak muda, sehingga kedua menu tersebut kerap habis duluan.

Saking melegendanya, Sate Klathak Pak Pong ini bisa membuat pelanggannya rela mengantre hingga dua jam. Karena tempat duduk yang terbatas, tidak jarang pengunjung harus berdiri sampai ada kursi yang kosong.

Apalagi saat lebaran, Sate Klathak Pak Pong juga menyediakan paket hemat untuk beberapa orang yang sudah berisikan Sate Klathak, Tengkleng, Kreyos, Gulai dan menu andalan lainnya, sehingga pelanggan tak perlu ribet lagi pesan menu.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa sesuai dengan amanah pemerintah, program KUR bertujuan meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif.

Kemudian, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

"BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR terbesar pada tahun 2024, yakni sebesar Rp165 triliun. BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp27,2 triliun sepanjang Januari-Februari 2024 kepada 561.000 debitur. Jika dihitung, penyaluran tersebut sekitar 16,5 persen dari total jatah KUR yang disalurkan BRI tahun ini," imbuhnya.

Dengan realisasi KUR awal tahun 2024 ini, BRI optimistis bisa mencapai target dari penyaluran KUR tahun ini dengan menerapkan strategi bisnis berkelanjutan.

Strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi.

(inh/inh)