tangga togel 4d

    Release time:2024-10-08 04:05:34    source:excavator sany 75   

tangga togel 4d,rtp 100 akurat,tangga togel 4d

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka-bukaan, bahwa program hilirisasi nikel yang terus digenjot dalam negeri bisa membawa Indonesia menjadi negara eksportir nikel terbesar di dunia.

Awalnya, Bahlil menguraikan, bahwa nilai ekspor yang didapatkan Indonesia dari program hilirisasi nikel melejit signifikan pada tahun 2023 bila dibandingkan dengan tahun 2018 sebelum hilirisasi nikel dalam negeri berjalan.

Tercatat, nilai ekspor nikel pada tahun 2018 sebesar US$ 3,3 miliar setara Rp 49,98 triliun (asumsi kurs Rp 15.148 per US$). Sedangkan pada tahun 2023 menyentuh angka US$ 34 miliar setara Rp 515 triliun.

Baca:
Pengusaha Smelter Mendadak Diminta Ganti Listrik Batu Bara ke Gas!

"Begitu kita membangun smelter, nilai ekspor kita dari tahun 2017-2018, itu hanya US$ 3,3 miliar. Dan di 2023 sudah US$ 34 miliar," bebernya di Jakarta, dikutip Kamis (26/9/2024).

Ditargetkan, nilai ekspor dari hilirisasi nikel itu akan terus melejit, Bahlil memprediksi bisa mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp 606 triliun. Nah, hal itu yang bisa membawa Indonesia menjadi negara eksportir nikel terbesar di dunia.

"Kalau (nilai ekspor nikel) US$ 40 miliar itu sama dengan asumsi kurs Rp 15 ribu, itu sama dengan Rp 600 triliun. Dan itu yang mengantarkan Indonesia sebagai eksportir industri di hilirisasi nikel terbesar di dunia," tegasnya.

Saat ini, lanjut Bahlil, Indonesia sudah disegani oleh berbagai negara termasuk China, Amerika, dan negara-negara Eropa. Hal itu diklaim lantaran Indonesia bisa mencapai peningkatan nilai ekspor nikel yang signifikan 'hanya' dalam kurun waktu 5 tahun.

"Nah ini adalah pertumbuhan ekonomi. Makanya hilirisasi, hilirisasi ini kan sebenarnya hanya sebagai bagian kecil dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkit nilai ekspor dari hilirisasi nikel yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun ini. Pada tahun 2023 lalu, nilai ekspor dari hilirisasi nikel mencapai US$ 34,8 miliar.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada saat peresmian Injeksi Bauksit Perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).

Awalnya Jokowi mengatakan, bahwa kebijakan Indonesia untuk melarang kegiatan ekspor bahan mentah dan melakukan hilirisasi di dalam negeri kerap mendapatkan tekanan-tekanan dari negara maju, salah satunya adalah nikel.

Sementara untuk pelarangan ekspor bauksit tidak ada pertentangan dari negara-negara lainnya. Hal ini mungkin imbas adanya geopolitik global, covid, resesi ekonomi. Sehingga negara-negara maju sibuk dengan masalah dan problem-problem yang mereka miliki.

"Meskipun saat kita 4 tahun yang lalu kita stop nikel, Uni Eropa membawa kita ke WTO. Tapi setelah itu nggak ada, bauksit kita stop nggak ada yang komplain nggak ada yang gugat," ungkap Jokowi.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Strategi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Hingga Tantangan di WTO

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Siap-Siap! Harga Nikel Diprediksi Makin Terbang Gegara Ini