cara mahyong 2

    Release time:2024-10-09 04:51:57    source:29 erek2   

cara mahyong 2,hartap73 hk minggu,cara mahyong 2

[:id]BANDUNG ­ PT Bio Farma berencana memproduksi vaksin meningi­tis secara mandiri pada lima tahun mendatang. Saat ini Bio Farma masih menggandeng perusahaan vaksin asing dalam memproduksi vaksin meningitis sambil melakukan transfer teknologi. Demikian di­ ungkapkan Direktur Pemasaran Bio Farma, Mahendra Suhardono, pa­da Edukasi dan Sosialisasi Vaksin Meningitis di Kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (5/2/2017). Menu­ rut dia, untuk segera mewujudkan pembuatan vaksin meningitis sendiri, cara yang paling cepat adalah melalui transfer teknologi pada

bagian hilir produksi. "Setelah teknologi tersebut dikuasai, barulah memproduksi vaksin meningitis secara utuh dalam kurun waktu lima tahun ke depan," ujarnya. Mahendra mengatakan, transfer teknologi ' tersebut merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) No. 6/2016 tentang Percepatan Pengembangan.lndustri Farmasi dan Alat Kesehatan. Targetnya, menurut dia, beberapa tahun mendatang, In­donesia bisa menghasilkan vaksin meningitis dari tahap awal sampai dengan tahap akhir untuk memenuhi kebutuhan haji/umrah. Dise­butkan pula, tahun ini Bio Farma akan memproduksi 1,2 juta dosis vaksin meningitis khusus haji dan umrah. Menurut Mahendra, jumlah vaksin meningitis yang disiapkan tahun lebih banyak dari tahun lalu, seiring dengan peningkatan kuota haji tahun ini. "Kenaikan kebu­tuhannya antara 1,2 juta sampai 1,4 juta," ujarnya.

(ARR)

***

Sumber : Pikiran Rakyat[:en]BANDUNG ­ PT Bio Farma berencana memproduksi vaksin meningi­tis secara mandiri pada lima tahun mendatang. Saat ini Bio Farma masih menggandeng perusahaan vaksin asing dalam memproduksi vaksin meningitis sambil melakukan transfer teknologi. Demikian di­ ungkapkan Direktur Pemasaran Bio Farma, Mahendra Suhardono, pa­da Edukasi dan Sosialisasi Vaksin Meningitis di Kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (5/2/2017). Menu­ rut dia, untuk segera mewujudkan pembuatan vaksin meningitis sendiri, cara yang paling cepat adalah melalui transfer teknologi pada

bagian hilir produksi. "Setelah teknologi tersebut dikuasai, barulah memproduksi vaksin meningitis secara utuh dalam kurun waktu lima tahun ke depan," ujarnya. Mahendra mengatakan, transfer teknologi ' tersebut merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) No. 6/2016 tentang Percepatan Pengembangan.lndustri Farmasi dan Alat Kesehatan. Targetnya, menurut dia, beberapa tahun mendatang, In­donesia bisa menghasilkan vaksin meningitis dari tahap awal sampai dengan tahap akhir untuk memenuhi kebutuhan haji/umrah. Dise­butkan pula, tahun ini Bio Farma akan memproduksi 1,2 juta dosis vaksin meningitis khusus haji dan umrah. Menurut Mahendra, jumlah vaksin meningitis yang disiapkan tahun lebih banyak dari tahun lalu, seiring dengan peningkatan kuota haji tahun ini. "Kenaikan kebu­tuhannya antara 1,2 juta sampai 1,4 juta," ujarnya.

(ARR)

***

Sumber : Pikiran Rakyat

[:]