paito mongolia

    Release time:2024-10-09 20:46:44    source:erek pengemis   

paito mongolia,amanatoto,paito mongoliaJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut layanan Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 telah pulih sepenuhnya.

"Per tanggal 25 Agustus, semua layanan publik prioritas telah pulih 100 persen, dan data yang terkena ransomware telah selesai didekripsi sehingga seluruh data sudah bisa ada untuk diakses kembali," ujar Wamenkominfo Nezar Patria dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/09).

Pada 20 Juni, PDNS 2 lumpuh akibat serangan ransomware atau peretasan dengan modus mengunci data-data di dalam sistem. Sebagian besar data di pusat data yang dipakai 282 institusi pemerintah pusat dan daerah itu pun terkunci.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nezar mengatakan proses review terhadap PDNS 2 juga sudah tuntas dan tengah menunggu validasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan keamanan data.

"Agar comply dengan aturan yang kita sebut 3-2-1. Tiga salinan data, dua media penyimpanan berbeda dan satu salinan off-site. Sebanyak 16 dari 18 rekomendasi keamanan telah diterapkan, sementara dua rekomendasi yang berkaitan dengan layanan kriptografi dan backup cadangan (hot backup) sedang dalam proses implementasi," terangnya.

Nezar menyebut pihaknya terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan PDNS, mulai dair penguatan arsitektur sistem, lingkungan backup, hingga keamanan dan tata kelola.

Selain itu, kata Nezar, peningkatan pengetahuan dan kemampuan orang-orang yang terlibat dalam penggunaan PDNS juga menjadi fokus utama.

Lihat Juga :
3 Sebab Tingginya Kasus Kebocoran Data di Indonesia Kata Pakar

Lebih lanjut, Nezar mengaku ada tantangan terkait anggaran untuk kebutuhan operasional fasilitas pusat data ini.

Menurutnya, agar layanan cloud pemerintah bisa melayani 53 instansi dengan lebih dari 11.000 aset virtual, Kominfo membutuhkan anggaran mencapai Rp486 Miliar pada 2025.

"Saat ini, PDNS memerlukan anggaran sebesar Rp542 miliar untuk tahun 2024, namun hanya tersedia Rp257 Miliar. Ini berarti operasional PDNS untuk Oktober 2024 belum memiliki kepastian anggaran. Untuk tahun 2025, baru tersedia Rp27 Miliar atau sekitar 5,6 persen. Kondisi ini berisiko mengganggu kelancaran layanan," katanya.

Lihat Juga :
Kominfo Gandeng BSSN-Polri Investigasi Dugaan Kebocoran Data NPWP

Di sisi lain, Kominfo saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) 1 di Cikarang, Jawa Barat yang per 15 September lalu sudah mencapai 83 persen. Pembangunan fasilitas ini ditargetkan rampung pada bulan depan, atau Oktober 2024.

"Dengan uji coba operasional pada November hingga Desember, PDN 1 direncanakan beroperasi penuh pada Januari 2025, dengan keterlibatan BSSN dalam desain ICT dan keamanan siber," jelasnya.

(lom/dmi)