buku 3d abjad

    Release time:2024-10-08 00:10:13    source:togel penolong   

buku 3d abjad,statistik tim nasional sepak bola argentina vs tim nasional sepak bola prancis,buku 3d abjadDepok, CNN Indonesia--

Sejumlah orang tua berniat mengeluarkan anak mereka dari Wensen School Indonesia usai viral dugaan penganiayaanterhadap seorang anak berusia dua tahun di tempat daycare tersebut.

Salah satu orang tua berinisial A, mengaku punya anak berusia 2 tahun 6 bulan yang baru masuk dua pekan di daycare tersebut.

"Anak saya di sini baru dua minggu, sudah mengikuti 5 atau 6 sesi, sekolahnya itu hari Selasa, Kamis dan Jumat, kita sebagai orang tua ya panik juga," kata A di depan Wensen School, Depok, Jawa Barat, Rabu (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, A mengaku juga khawatir anaknya turut menjadi korban. Ia bercerita di hari-hari awal anaknya masuk Wensen School selalu menangis.

"Anak saya sendiri pertama masuk sini nangis, wajar lah ya, baru perkenalan, kita enggak ada suuzan dalam hati, wah entar anak gimana di dalam. Cuma makin ke sini, udah feeling, bilang ke istri dari awal, kok anak nangis terus setiap mau masuk, timbul lah berita itu," kata A.

Lihat Juga :
Kronologi Dugaan Anak 2 Tahun Ditendang dan Ditusuk di Daycare Depok

Orang tua lainnya berinisial O juga berniat menarik anaknya dari Wensen School. Ia mengatakan anaknya yang berusia lima tahun baru lima hari beraktivitas di Wensen School.

"Masuk sekolah itu jam 7 sampai jam 11. Ya seperti biasa si sekolah biasa tapi juga kadang ada kunjungan keluar," katanya.

Ia menjelaskan biaya masuk di Wensen School sekitar Rp3 juta untuk biaya masuk dan uang bulanan sekitar Rp500 ribu.

"Itu juga yang pengen saya tanyain apa bisa di-refund, karena baru 5 hari juga saya masukin anak saya," katanya.

Lihat Juga :
Viral Balita Dianiaya di Daycare Depok, Diduga Ditendang dan Ditusuk

Sebelumnya, balita berusia dua tahun diduga ditendang, dipukul, hingga ditusuk di sebuah daycare di Depok Jawa Barat. Apa yang dialami balita tersebut berdasarkan penuturan sang ibu, RD.

RD mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pada Rabu (24/7) lalu setelah mendapat laporan dari guru di sekolah.

Mendapat laporan itu, RD lantas mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut. Hasilnya, ia mendapati fakta bahwa pada Senin (21/7) anaknya telah menjadi korban aksi kekerasan.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," ujarnya.

Perisitiwa itu telah dilaporkan ke Polres Depok.

(yoa/gil)