jadwal timnas indonesia vs portugal 2023

    Release time:2024-10-07 23:32:51    source:stadium togel88   

jadwal timnas indonesia vs portugal 2023,parfum 2d togel,jadwal timnas indonesia vs portugal 2023Jakarta, CNN Indonesia--

Partai sayap kanan dan sentris di Prancisdan Inggrisgigit jari usai partai sayap kiri meraup banyak suara di pemilihan umum.

Di Inggris, Partai Buruh berhasil meraih 404 dari 660 kursi di parlemen. Ketua partai ini Keir Starmer akan menjadi perdana menteri menggantikan Rishi Sunak.

Lihat Juga :
Siapa Orang Samaria yang Tolak Yerusalem jadi Situs Suci Israel?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berhasil mengalahkan partai Marcon, Renaissance, dan sayap kanan National Rally (RN). Namun, NFP belum bisa mengantongi lebih dari setengah mayoritas suara parlemen.

Kemenangan itu memicu pertanyaan saat gelombang sayap kanan banyak menguasai negara di Eropa.

Lalu, apakah kemenangan partai sayap kiri di dua negara ini menjadi tanda kebangkitan sayap kiri?

Sejumlah pengamat menilai perubahan para pemilih Inggris, dari kanan ke kiri, karena mereka ingin perubahan.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALPresiden Baru Iran Bela Hizbullah hingga soal Samaria di Palestina

"Ada sentimen anti-petahana lagi di Eropa," kata professor politik dari Universitas Exeter di Inggris, Dan Stevens, dikutip CNBC.

Dia lalu berujar, "[Tak peduli siapa pun petahana] hanya tak ada ketidakpuasan umum dan keinginan untuk perubahan."

Masalah migrasi hingga inflasi di Inggris

Beberapa tahun terakhir, Inggris bergejolak karena masalah imigrasi, ekonomi, inflasi yang tinggi, hingga krisis biaya hidup.

Saat pemilu berlangsung, kata para pengamat, warga Inggris sudah sangat muak. Sementara itu, selama kampanye Partai Buruh menawarkan narasi perubahan.

Lihat Juga :
4 Jurus Upin & Ipin Bikin Warga RI dan Malaysia Merasa Makin Dekat

ABC News menyebut kemenangan Partai Buruh karena kekecewaan warga terhadap Partai Konservatif dan kebangkitan reformasi Inggris.

Lima perdana menteri selama 14 tahun membuat warga Inggris lelah.

Koresponden senior urusan internasional GuardianEmma Graham Harrison menyebut kemenangan Partai Buruh memang memberi harapan bagi kaum progresif. Namun, dia mencatat ini lebih bersifat praktis ketimbang ideologis.

Partai kanan seperti Reformasi bisa menekan pemerintah dan mempengaruhi Partai Konservatif usai kalah. Mereka mendapat suara 14 persen dan memperoleh lima kursi di parlemen.

Inggris memiliki sistem first past the post yang hanya memberi penghargaan ke pemenang di setiap daerah pemilihan.

Lihat Juga :
Jarang Muncul ke Publik, Siapa Istri Putra Mahkota Saudi MbS?

Sifat sistem itu tak hanya mengurangi dampak politik suara yang diberikan untuk partai-partai kecil tetapi juga kemungkinan menghalangi sejumlah pendukung potensial untuk mendukung mereka sejak awal.

Inggris menjadi salah satu negara yang mencari jalan untuk perubahan saat sebagian besar Eropa Barat dan Timur masih banyak yang dikuasai sayap kanan.

Italia, Belanda, dan Jerman menyaksikan kebangkitan sayap kanan di negara mereka.

Pada Juni lalu, partai sayap kanan Fratelli d'Italia (Fdl) menang telak dengan 28 persen.

Partai-partai itu kerap muncul sebagai bentuk protes dengan berdiri di isu anti-imigrasi dan menampilkan diri peduli isu universal.

Isu universal di antaranya pekerjaan, pendidikan, perawatan kesehatan, identitas nasional,dan ekonomi.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Profesor politik Eropa di King's College London, Sofia Vasilopoulou, mengatakan kebangkitan sayap kanan di Eropa terkait keinginan pemilih yang memprotes status quo dan tokoh yang sudah lama berkuasa.

Vasilopoulou juga menyebut partai kanan punya sejumlah kelompok yang disebut pemilih 'pinggiran'. Mereka kurang percaya terhadap politik dan lembaga.

Lihat Juga :
Hizbullah Bombardir Markas Militer Israel di Golan, 2 Orang Tewas

"Ini semacam protes terhadap politik secara umum, dan ada cukup banyak pemilih yang mereka dapat karena itu," ujar dia.

Lebih lanjut, Vasilopoulou mengatakan partai sayap kanan dan sayap kanan garis keras tidak hanya menang karena isu imigrasi.

"Mereka bisa menang karena menarik koalisi pemilih yang memilih mereka karena berbagai alasan."

Sayap kiri masih krisis di Eropa?

Para pengamat lain mengatakan kebangkitan sayap kanan di Eropa karena ekonomi yang menurun, representasi kelas terkikis, dan akuntabilitas yang minim di Uni Eropa.

Lihat Juga :
Citra Satelit Ungkap Iran Diam-diam Perluas Produksi Rudal

Profesor ilmu politik di Universitas Athena, Filippa Chatzistavrou, menyebut situasi ekonomi punya peran utama dalam kebangkitan sayap kanan.

Chatzistavrou menyebut ada peningkatan ketidakpuasan terhadap kebijakan ekonomi neoliberal yang memangkas daya beli kelas pekerja dan melemahkan kesejahteraan sosial.

Situasi sosial itu, kata dia, belum ditangani partai-partai sayap kiri, sehingga partai sayap kanan semakin menarik bagi banyak orang dan berbahaya.

"Itu berarti konstituensi sayap kanan telah meluas melampaui kelas pekerja dan penduduk pedesaan hingga mencakup beberapa kelas atas dan kaum muda, sehingga menimbulkan risiko baru," kata Chatzistavrou, dikutip Anadolu Agency, Maret lalu.