beli chip kuning

    Release time:2024-10-08 04:17:55    source:timnas indonesia vs singapura   

beli chip kuning,tajir 365,beli chip kuningJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebut kewalahan menekan Israelterkait agresinya ke Jalur Gaza, Palestina.

Analis dari lembaga think tankQuincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, menilai Biden telah "kehilangan kendali" atas pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu soal operasi militer mereka ke Palestina. 

Lihat Juga :
Houthi Yaman Ancam Gempur Israel Jika Agresi ke Jalur Gaza Lanjut

Parsi meyakini Biden sebenarnya memiliki banyak ketidaksetujuan atas langkah Netanyahu merespons perang Israel dan Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal Agresi Israel ke Gaza berlangsung pasca serangan milisi Hamas pada 7 Oktober lalu, AS lantang mendukung Tel Aviv. AS bahkan berulang kali menegaskan Israel berhak melawan sebagai bentuk pertahanan diri atas "serangan teroris" Hamas.

Lihat Juga :
Israel-Hamas Disebut Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata 1 Hari Lagi
Banner artikel Ceasefirenow

Namun, respons Israel atas serangan Hamas semakin brutal. Agresi Israel bahkan tidak hanya menyasar Jalur Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai Hamas, tapi juga meluas hingga ke Tepi Barat.

Israel bahkan tak segan menggempur permukiman warga, kamp pengungsi, sekolah, hingga rumah sakit di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza bahkan sempat dikepung bombardir Israel hingga menewaskan banyak orang termasuk petugas medis, dokter, hingga pasien.

Hingga kini, agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, termasuk lebih dari 6 ribu anak-anak dan 4 ribu perempuan.

Lihat Juga :
Israel Bom Pusat Arsip Gaza, Dituduh Ingin Hapus Sejarah Palestina

Jumlah korban tewas Agresi Israel ke Palestina selama hampir dua bulan ini bahkan telah melampaui jumlah korban meninggal dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022 lalu.

Akibat tekanan komunitas internasional bahkan dari dalam negeri sendiri, AS belakangan mulai sedikit mempertegas sikapnya atas Israel. Biden mulai getol mewanti-wanti Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza, namun tetap menolak gencatan senjata.

Pilihan Redaksi
  • WNI Relawan Beber Kondisi di Gaza Lebih Tenang selama Gencatan Senjata
  • Menteri-Pejabat Israel yang Keras Kepala Tolak Setop Agresi Israel
  • Israel Beri Syarat Gencatan sampai Selandia Baru soal Pilot Susi Air

Paris menilai nada tinggi itu AS ini belum tentu bisa membuat Gedung Putih bisa mengendalikan Israel dengan mudah.

"Menurut saya, itu belum tentu karena ada keberatan yang jelas dari pihak pemerintahan Biden sendiri," ungkap dia.

Kemarahan Biden, lanjut dia, justru karena tekanan internasional terhadap AS selaku pendukung penuh Israel.

Di sisi lain, tekanan domestik terhadap pemerintah AS juga meningkat. Beberapa waktu lalu, sejumlah staf Senat Negeri Paman Sam demo menuntut stop perang di Gaza dan gencatan senjata permanen.

Ribuan warga AS juga turun ke jalan untuk mendukung Palestina. Mereka dan sejumlah staf senat itu murka agresi Israel di Gaza terus berlanjut.

AS merupakan pendukung kuat Israel. Mereka tak segan menggelontorkan puluhan miliar dolar untuk negara Zionis itu.

Para pengamat menilai kekejaman Israel di Palestina karena mendapat 'lampu hijau' dari AS.

Komunitas internasional juga berulang kali meminta AS untuk membujuk Israel menghentikan agresi dan menerapkan gencatan senjata permanen karena korban tewas kian naik.

 

(isa/rds/bac)