ambulan togel

    Release time:2024-10-07 23:52:54    source:cara ngecak togel   

ambulan togel,epicwin138 rtp,ambulan togel

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Opening Ceremony Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta, Kamis (5/9/2024). Mengawali sambutannya, Jokowi mengaku tidak perlu lagi menyampaikan bahaya perubahan iklim, urgensi transisi energi hingga pentingnya keberlanjutan.

Baca:
RI Pimpin Rombongan Negara Cari Pembiayaan Kreatif Selamatkan Bumi



"Bapak ibu yang hadir di sini pasti sudah jauh lebih tahu. Yang justru ingin saya tekankan adalah permasalah perubahan iklim ini tidak akan pernah bisa terselesaikan selama dunia menggunakan pendekatan ekonomi, selama dunia hanya menghitung keuntungannya sendiri, selama dunia hanya mementingkan egosentrisnya sendiri-sendiri," ujarnya.

Menurut Jokowi, penyelesaian masalah perubahan iklim membutuhkan pendekatan yang kolaboratif dan berperikemanusiaan. "Dan kolaborasi antara negara maju dan negara berkembang. Dan juga kemanusiaan agar prosesnya tidak mengorbankan kepentingan rakyat kecil," katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun bilang kalau ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan kesejahteraan dan keberlanjutan bagi rakyat.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan kepada masyarakat dunia untuk tidak meragukan komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission dan berkontribusi bagi dunia yang lebih hijau. Indonesia, lanjut dia, memiliki potensi energi hijau yang melimpah mencapai lebih dari 3.600 GW. "Kami juga memiliki PLTS apung di Waduk Cirata dengan kapasitas 192 MW terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia," ujarnya.

Menurut Jokowi, Indonesia juga memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon. Hutan mangrove Indonesia terbesar di dunia seluas 3,3 juta hektare yang mampu menyerap karbon 8-12 kali lebih baik dibandingkan hutan hujan tropis. Indonesia pun memiliki kawasan industri hijau seluas 13 ribu hektare, salah satu yang terbesar di dunia.

"Tapi semua itu tidak akan memberi dampak signifikan bagi percepatan penanganan dampak perubahan iklim selama negara maju tidak berani berinvestasi, selama riset dan teknologi tidak dibuka secara luas, dan selama pendanaan tidak diberikan dalam skema yang meringankan negara berkembang. Tiga hal itu penting untuk menjadi catatan kita semuanya," kata Jokowi.

Eks wali kota Solo itu pun bilang Indonesia sangat terbuka bermitra dengan siapapun untuk memaksimalkan potensi bagi dunia yang lebih hijau, untuk memberikan akses energi hijau yang berkeadilan, dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

"Saya harap forum ISF ini dapat menjadi tempat bertemunya pengetahuan, tempat bertemunya pengalaman, tempat bertemunya sumber daya, yang dapat menjadi modal bersama dalam berkolaborasi menghadapi tantangan iklim yang ada. Karena kolaborasi bukan pilihan, kemanusiaan bukan opsi, melainkan sebuah keharusan dan kewajiban," ujar Jokowi.


(miq/miq) Saksikan video di bawah ini:

Video: Jokowi Buka Suara Soal Ekspor Pasir Laut

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Jokowi dan Menlu China Bahas IKN Hingga Kereta Cepat Nyambung Surabaya