welcome to hk pools 6d

    Release time:2024-10-08 01:38:59    source:erek erek matahari   

welcome to hk pools 6d,andara 99,welcome to hk pools 6dJakarta, CNN Indonesia--

Pengiriman pasukan perdamaian ke Jalur GazaPalestinamenjadi perbincangan usai agresi Israel.

Wacana ini terus bergulir saat Indonesia menyatakan siap mengirim personel ke Gaza.

Lihat Juga :
5 Negara yang Pelajari Budaya dan Bahasa Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB tak memiliki pasukan tetap, sehingga saat mereka ingin mengerahkan personel harus melalui kesepakatan dan disetujui Dewan Keamanan PBB.

Anggota tetap Dewan Keamanan terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, dan Rusia. Mereka juga punya hak veto yang bisa membatalkan resolusi dan seringkali karena alasan politis.

PBB selama ini bertindak sesuai keinginan negara-negara anggota untuk menyepakati tindakan, menyediakan dana hingga personel untuk misi perdamaian berikutnya.

Direktur Lembaga think tank di Washington DC Stimson Centre, Lisa Sharland, mengatakan mengirim pasukan perdamaian ke wilayah rentan konflik atau tertentu juga bukan hal mudah.

Lihat Juga :
Siapa yang Gaji Pasukan Perdamaian PBB dan Berapa Jumlahnya?

Dia memandang perlu banyak dana dan kesiapan logistik lain.

"Saya pikir ada harapan yang sangat tinggi terhadap PBB. Terkadang ekspektasi itu perlu diukur berdasarkan apa yang bisa dilakukan, dan fakta bahwa banyak hal bergantung pada negara untuk berinvestasi dan mendukungnya," kata Sharland, dikutip Sydney Morning Herald, Minggu (9/6).

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian Jean Pierre Lacroix bahkan mengatakan misi mengerahkan pasukan perdamaian ke Gaza "sangat hipotesis."

Lihat Juga :
7 Negara dengan Bahasa Tersulit di Dunia

Dia mencatat untuk mewujudkan misi itu perlu beberapa faktor di antaranya kesepakatan gencatan senjata, kesediaan pihak terkait soal pengerahan pasukan perdamaian PBB, dan resolusi untuk bertindak dari Dewan Keamanan.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Resolusi itu juga sering menjadi hambatan karena pertarungan negara besar di internal Dewan Keamanan. AS misalnya, mereka adalah sekutu dekat Israel.

AS telah berulang kali memveto resolusi soal Gaza jika dianggap tak sesuai kemauan mereka.

Lihat Juga :
Langka, Dua Putri Putin Muncul ke Publik

"Utamanya, AS akan memveto untuk membela sekutunya [Israel]," kata Profesor keamanan global Charles Hunt.

Terkait perang di Ukraina juga tak kalah rumit. Rusia, yang melancarkan invasi ke negara tetangganya, merupakan anggota tetap Dewan Keamanan.

Pada September 2022, Rusia telah memblokir seruan PBB agar segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat menarik semua pasukan militer" dari wilayah Ukraina.

Hunt juga menggarisbawahi operasi pemeliharaan perdamaian. Menurut dia premis pentingnya yakni perjanjian perdamaian atau gencatan senjata, dan yang diperlukan adalah jaminan keamanan.

Lihat Juga :
WNI Ditangkap di Madinah Jual Visa Non-Haji Rp100 juta

"Sehingga pihak-pihak yang bertikai dapat meredakan ketegangan, mundur dan memberikan ruang politik untuk mencapai kesepakatan," ujar Hunt.

Dia lalu melanjutkan, "Perlu ada kemauan untuk mencapai kesepakatan damai di antara para pihak agar penjaga perdamaian bisa menjalankan peran mereka."

PBB sebetulnya pernah menyetujui mengerahkan pasukan perdamaian seperti di Siprus, Lebanon, hingga sejumlah negara di Afrika.