gambar shio hk 2023

    Release time:2024-10-08 00:01:01    source:bifo arena   

gambar shio hk 2023,sultanjp rtp,gambar shio hk 2023Jakarta, CNN Indonesia--

Setidaknya 12 warga negara Indonesia (WNI) asal Kalimantan Barat menjadi korban perdagangan orang di Laos.

Kedua belas orang itu mulanya diiming-imingi kerja di Laos menjadi telemarketing, tetapi setibanya di sana, mereka dipekerjakan menjadi scammer investasi bodong.

Kini, beberapa dari mereka dimintai sejumlah uang. Jika tak memberikan uang itu, mereka diancam dijual ke Myanmar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mendapat informasi, jika dalam waktu empat hari tidak ada iktikad baik, para WNI itu akan dijual ke negara lain.

"Informasinya kalau mereka dalam waktu empat hari tidak ada [iktikad] apa-apa, mereka mau dijual ke Myanmar. Karena mereka kadang kalau enggak sesuai [target] disetrum, disiksa," ujar dia.

Lihat Juga :
Alasan Raja Salman Umumkan Libur Nasional usai Saudi Tekuk Argentina

Menanggapi kasus ini, Agus mengatakan telah menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Laos. Namun, tak ada respons positif dari perwakilan RI itu. Ia menilai mereka seperti mengabaikan laporan tersebut.

Pengacara itu juga sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI. Namun, mereka juga masih menunggu informasi dari KBRI Laos.

Apa yang terjadi pada para WNI itu di Laos? Baca di halaman berikutnya >>>

Di salah satu video yang beredar, tampak WNI meminta tolong agar segera dipulangkan.

"Kami mohon dengan kerendahan hati Bapak Presiden, kepolisian, Kedutaan Besar, memulangkan kami, atau menjemput saya di negara Laos," kata WNI di video itu.

Lihat Juga :
Momen Pangeran MbS Sujud Syukur usai Saudi Kalahkan Argentina

Agus membeberkan awal mula para WNI menjadi korban. Menurutnya, pihak tertentu menawari mereka bekerja di Laos sebagai marketing, dengan gaji Rp12 juta per bulan.

Namun, setibanya di Laos, para WNI ini menemukan kenyataan pahit.

"Setelah sampai Laos ternyata mereka bekerja tidak sesuai yang dijanjikan di Indonesia. Mereka [dijanjikan] bekerja di supermarket, ada yang telemarketing, ada yang di Alibaba gitu," kata Agus kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/10) malam.

Ia kemudian berujar, "Nah, sampai di sana mereka dipekerjakan sebagai scammer investasi bodong."

Lihat Juga :
Belum Ada PM Baru, Siapa Pimpin Malaysia Saat Ini?

Lebih lanjut, Agus menerangkan bos para WNI itu memberi target. Mereka harus setor US$1000 atau sekitar Rp15 juta per bulan. Jika tak bisa memenuhi target itu, maka siap-siap mendapat siksaan.

Tak hanya siksaan, para WNI juga dikenai denda US$5 hingga US$10 atau sekitar Rp78 ribu hingga Rp157ribu.

"Mereka ini sudah hampir satu bulan lebih di sana. Sekarang ada beberapa orang yang masih di kamar pengasingan," ungkap Agus.

Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa lebih lanjut laporan ini.

"Kemlu dan KBRI Vientiene sedang cek," katanya.