keluaran laos

    Release time:2024-10-07 22:22:30    source:bandar jaya 10 juta   

keluaran laos,erek kerbau,keluaran laos

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan fokus menggenjot investasi di sektor energi terbarukan. Menteri Investasi atau Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan, potensi di sektor energi hijau sangat besar.

"Kalau kita bicara mengenai potensi di Renewable Energy, itu juga sangat-sangat besar, kurang lebih hampir 3.700 gigawatts. Yang dimana dari solar panel, dari wind farm, dari geothermal, dan yang lain-lain," ujarnya di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (24/9).

Baca:
RI Ekonomi Terbesar ASEAN, Aliran Investasi Malah Deras ke Singapura

Menurutnya, potensi yang sangat besar untuk sektor energi bersih tidak diimbangi dengan pengelolaannya. Saat ini, penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia baru mencapai 13-14%. Hal itu perlu upaya yang besar untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang yang disupport juga oleh negara-negara lain.

"Saat ini kita baru utilisasinya masih sangat-sangat kecil," imbuhnya.

Rosan melanjutkan lebih jauh, langkah pemerintah mendorong energi hijau karena permintaan pasar dunia yang cukup besar. Indonesia sendiri ingin membuat industrial park berbasis energi bersih.

"Karena ini yang mungkin kita belum hampir tidak ada gitu ya, yang berbasis clean energy total gitu ya," sebutnya.

Rosan menyebut, beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam sudah mulai membangun indsutrial park. Hal itu seiring dengan maraknya kendaraan listrik. Permintaan ekosistem kendaraan listrik seperti EV battery, EV manufacturing, dan sejenisnya sangat diminati.

"Saya baru dari Singapura, satu pusang Singapura saja, Singapore sudah bangun di Vietnam saja 13 tahun ini 18, clean energy basisnya. Karena demand dari EV battery, EV manufacturing, dan yang lain mereka bilang ya mereka mau investasi di negara tersebut dan mereka berbasis clean energy, masa tenaga energi mereka misalnya datang dari fossil fuel based energy. Jadi, musti inline end to endnya, jadi juga kebutuhan data center dan yang lain-lain," jelasnya.

Sehingga, Ia menambahkan, pemerintah akan mendorong investasi yang masuk ke Indonesia merupakan bisnis yang rendah karbon. Hal itu terkait dengan perdagangan karbon yang terus dikembangkan.

"Jadi, mungkin itu kedepannya yang ingin kita dorong supaya bisa mengakselerasi investasi yang berbasis clean energy di Indonesia," pungkasnya.


(fsd/fsd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Pacu Tren Investasi, STAR AM Percepat Digitalisasi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article InvestasiKu Gelar Seminar Investment is Easy di GPIB Paulus Jakarta