sarangsbobet slot

    Release time:2024-10-08 06:30:23    source:nomor togel 50   

sarangsbobet slot,nomor togel 82,sarangsbobet slotJakarta, CNN Indonesia--

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, menilai penguatan karakter jati diri bangsa perlu ditanamkan untuk mencegah kenakalan remaja berupa tawuran yang sedang marak belakangan ini.

"Mulai dari hulu hingga hilir, program-program preventif dan promotif tentang karakter sangat penting," kata Warsito kepadaCNNIndonesia.com, Rabu (25/9).

Dia menyoroti bahwa semua lingkungan pendidikan seperti sekolah, keluarga, lingkungan dan tempat ibadah harus berkolaborasi menanamkan penguatan karakter ke anak-anak muda. Upaya ini sebagai langkah preventif supaya tawuran tak makin marak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tokoh masyarakat, agama, adat berperan penting dan hrs integratif dilibatkan dalam program-program preventif-promotif," lanjutnya.

Warsito turut menyoroti supaya guru-guru di sekolah idealnya mendapatkan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terkait pengenalan sejak dini perubahan karakter anak didik.

"Ini penting untuk pencegahan bullying, kekerasan atau kenakalan lainnya," tambah dia.

Lihat Juga :
Istri di Bekasi Ditusuk Suami Gara-Gara Minta Cerai

Fenomena tawuran antarkelompok remaja marak terjadi di Jabodetabek dan kota-kota lain di Indonesia. Dalam dua bulan belakangan, terjadi beberapa peristiwa tawuran yang menimbulkan korban luka hingga meninggal dunia.

Terbaru, terdapat penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi kemarin ditengarai terkait tawuran. Korban diduga lompat ke sungai menghindari razia petugas.

Kemudian, Pada 8 September lalu, seorang pelajar SMK meninggal dunia dalam tawuran antar geng di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Polisi menangkap dua pelaku yang juga masih remaja.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan kasus tawuran di Jakarta Timur trennya terus meningkat sejak tiga bulan terakhir. Data sejak Juni hingga pertengahan Agustus 2024 lalu, tercatat ada 35 kasus tawuran di kawasan Jaktim.



(rzr/dna)