pulau77

    Release time:2024-10-07 23:53:54    source:kandang ayam semi umbaran   

pulau77,pttogel slot,pulau77Jakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Malaysia yang baru, Anwar Ibrahim, berjanji akan menjalankan amanahnya sebagai pemimpin Negeri Jiran setelah resmi dilantik oleh Raja Al-Sultan Abdullah pada Kamis (24/11).

Dalam pernyataan perdananya sebagai PM, pemimpin koalisi partai Pakatan Harapan itu juga bertekad menjalani tugasnya berdasarkan suara rakyat Malaysia.

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia usai 20 Tahun Lebih Penantian

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya Anwar Ibrahim telah dilantik, menerima jabatan sebagai seorang perdana menteri. Saya dengan sesungguhnya bersumpah akan dengan jujur menjalankan kewajiban-kewajiban," katanya.

Ia terpilih menjadi PM baru usai drama di pemilihan umum yang berlangsung pada Sabtu lalu. Pemilu kali ini penuh drama karena tak ada pemenang mutlak.

Lihat Juga :
4 Negara ASEAN Usul Kebaya Jadi Warisan UNESCO, Tak Ada Indonesia

[Gambas:Twitter]

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim: Terima Kasih Pak Jokowi Jadi yang Pertama Beri Selamat

Anwar pun resmi menjadi PM Malaysia setelah penantian dua dekade, tepatnya sejak pertengahan medio 1990-an.

Nama Anwar mulai santer digaungkan menjadi perdana menteri sejak ia menjadi wakil PM di era pertama Mahathir Mohamad memimpin Negeri Jiran.

Namun karena berbagai drama politik lantaran agenda reformasinya, Anwar justru malah menjadi musuh bebuyutan Mahathir.

Mahathir pun akhirnya menjebloskan Anwar ke penjara. Sempat bebas, Anwar kembali merasakan dingin lantai hotel prodeo di masa pemerintahan Najib Razak.

Pilihan Redaksi
  • Anwar Ibrahim, Tokoh Reformasi yang Dibui 3 Kali Kini Jadi PM Malaysia
  • PM Baru Malaysia Anwar Ibrahim dan Bayang-bayang Kasus Dugaan Sodomi
  • 4 Alasan Eks PM Mahathir Mohamad Keok di Pemilu Malaysia

Meski demikian, Anwar tetap berjuang. Dari balik jeruji besi, ia membentuk partai dan mengonsolidasi pembentukan koalisi Pakatan Harapan.

Pada 2018, ia menyatukan kekuatan dengan Mahathir untuk menumbangkan rezim Najib. Saat itu, Mahathir dan Anwar menyepakati perjanjian politik.

Mahathir akan menjadi PM terlebih dulu. Setelah dua tahun, Mahathir bakal menyerahkan jabatannya kepada Anwar.

Namun, Mahathir tak kunjung menyerahkan kursinya kepada Anwar, menimbulkan gonjang-ganjing politik. Mahathir akhirnya mundur pada 2020, membuat Anwar kembali tak berdaya.

Tak patah arang, Anwar kembali mengikuti pemilu tahun ini. Meski sempat terjerumus dalam drama, Anwar akhirnya dilantik menjadi PM Malaysia.



(rds/rds)