key777 login

    Release time:2024-10-08 03:30:22    source:lawas toto   

key777 login,bayar jitu login,key777 loginJakarta, CNN Indonesia--

Polisi Singapura menangkap seorang pria 37 tahun dalam penerbangan Singapore Airlines setelah diduga mengancam awak kabin bahwa dirinya membawa bom di dalam tasnya, Rabu (28/9).

Polisi mengatakan pada pukul 2.40 pagi waktu setempat pihaknya menerima laporan ancaman bom di pesawat SQ33 dari San Francisco, AS, menuju ke Singapura.

Lihat Juga :
Putin soal Ancaman Bom Atom, Bagaimana Kekuatan Nuklir Rusia?

Selain mengancam membawa bom, penumpang tersebut juga dilaporkan memukul seorang kru pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singapura bahkan mengerahkan sejumlah jet tempur F-16C/D untuk mengawal pendaratan pesawat tersebut.

Setelah pesawat mendarat, polisi segera menahan pria tersebut karena membuat ancaman teror palsu. Ia juga ditangkap karena diduga mengonsumsi obat-obatan terlarang.

[Gambas:Twitter]

Pesawat SQ33 kemudian dibawa ke hanggar pesawat terpencil di Bandara Changi untuk pemeriksaan keamanan, kata Singapore Airlines.

Setelah pemeriksaan keamanan selesai, pesawat diarahkan lagi ke Terminal 3.

Data dari situs pelacakan lalu lintas udara Flightradar24 menunjukkan pesawat sempat berputar-putar sebelum mendarat di Singapura. Tidak ada penundaan kedatangan yang ditunjukkan, dengan waktu penerbangan tercatat 16 jam dan 25 menit.

Pilihan Redaksi
  • Hasil Referendum: 4 Wilayah Ukraina Ingin Gabung Rusia
  • Aksi 'Sinting' Xi Jinping Babat Korupsi Jelang Kongres Partai Komunis

Personil dari Divisi Polisi Bandara dan Kelompok Pertahanan Kimia, Biologi, Radiologi dan Bahan Peledak berada pun dikerahkan ke lokasi untuk menyelidiki klaim penumpang, kata Kementerian Pertahanan (MINDEF) dalam sebuah posting Facebook.

Ancaman bom kemudian diverifikasi sebagai palsu, kata MINDEF.

Semua penumpang dan awak turun secara normal pada pukul 09.20, kata maskapai itu.

"Singapore Airlines meminta maaf kepada semua pelanggan yang terkena dampak atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh insiden ini. Kami membantu pelanggan kami dengan pemesanan ulang untuk koneksi selanjutnya yang mungkin mereka lewatkan," kata maskapai itu seperti dikutip Channel NewsAsia.

"Kami membantu pihak berwenang dengan penyelidikan mereka dan menyesal bahwa kami tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut."

(rds/rds)