pemain as monaco

    Release time:2024-10-08 03:36:52    source:slot200 login   

pemain as monaco,kode alam kecoa,pemain as monacoMakassar, CNN Indonesia--

Polisimenyelidiki aksi perusakan  fasilitas ruangan sidang paripurna DPRD Majene, Sulawesi Barat, oleh massa demonstran tolak RUU Pilkada dan Kawal Putusan MK, Jumat (23/8).

Dalam aksi tersebut, massa merusak sejumlah fasilitas ruangan sidang paripurna seperti kursi, meja dan kaca dirusak massa.

Lihat Juga :
Duduki Kantor DPRD Majene, Massa Pedemo Rusak dan Pecahkan Fasilitas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara belum, karena kalau diamankan tadi, mungkin akan ribut. Sementara ini kita (selidiki) dari video yang beredar," kata Toni.

Kejadian itu bermula ketika massa mahasiswa mencoba memaksa masuk ke dalam kantor DPRD Majene untuk menemui anggota dewan.

Namun, massa diduga diprovokasi ketika ada pernyataan Wakil Ketua DPRD yang menemui mahasiswa untuk mendengar aspirasinya terkait putusan MK.

"Tiba-tiba massa lainnya memaksa masuk ke dalam ruangan rapat, habis itu menunggu perwakilan dari wakil ketua DPRD Majene. Ketika audiensi dengan wakil ketua, mungkin jawaban dari wakil ketua tidak memuaskan sehingga ada yang memprovokasi dalam ruangan itu hingga terjadi chaos," ujar Toni.

Lihat Juga :
Ketua DPRD Jatim Akhirnya Temui Massa Usai Demo RUU Pilkada Berjam-jam

Menghadapi aksi demonstran pada Jumat ini, Toni menerangkan pihaknya telah mengerahkan 150 personel untuk pengawalan dan pengamanan jalannya unjuk rasa.

Dia pun menjelaskan kiprah aparat saat oknum massa demonstran melakukan perusakan di ruang sidang DPRD Majene.

"Kita sudah cegat, anggota dalmas kita suruh naik ke atas, tapi pintu satu tertutup. Jadi anggota terhalang karena banyak massa yang berbondong-bondong keluar ruangan saat terjadi keributan di dalam ruangan sidang. Jadi kita tertahan," tuturnya.

Setelah melakukan aksi perusakan di dalam ruangan sidang paripurna DPRD Majene, mahasiswa kembali melanjutkan aksinya di depan kantor DPRD Majene.

"Tapi setelah kita di dalam langsung, kita halau mereka turun dan melanjutkan aksinya di luar kantor di depan kantor DPRD," katanya.

Sementara ini, kata Toni pihaknya masih menyelidiki pelaku perusakan fasilitas ruangan sidang paripurna DPRD Majene dan juga provokator dalam aksi tersebut.

"Iya masih kita identifikasi dari rekaman yang beredar," ujar dia.

Lihat Juga :
Demo Tolak RUU PIlkada, Massa Jebol Pagar DPRD Kota Malang

Demo terkait revisi UU Pilkada pecah dua hari terakhir di sejumlah kota di Indonesia. Selain di Majene, demo serupa juga berlangsung di Jakarta, Surabaya, Padang, Medan, hingga Makassar.

Massa terpicu langkah Baleg DPR yang memutuskan mendorong ke Rapat Paripurna untuk mengesahkan merevisi UU Pilkada dengan mengabaikan putusan MK pada Kamis (22/8).

Rapat paripurna itu kemudian tak jadi menggelar sidang pengesahan revisi UU Pilkada. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan penundaan pengesahan itu karena rapat paripurna tak mencapai kuorum.

Belakangan pada Kamis malam, Dasco menyatakan DPR batal mengesahkan revisi UU Pilkada yang disodorkan Baleg, sehingga aturan itu akan mengikuti Putusan MK. KPU pun rencananya akan melakukan pembahasan dengan DPR untuk menyesuaikan PKPU terbaru Pilkada 2024 yang menyesuaikan dengan putusan MK itu.

(mir/kid)