mimpi petir

    Release time:2024-10-08 01:53:58    source:link alternatif redmitoto   

mimpi petir,bandar303 login,mimpi petir

Daftar Isi
  • Mudahnya akses
  • Harus jelas tujuannya
  • Upaya Jepang atasi Resesi Seks
Jakarta, CNN Indonesia--

Anak-anak muda di Jepangsemakin banyak tertarik untuk pindah ke Australiadi tengah resesi seks yang membelit negara tersebut.

Fenomena tersebut terlihat dari jumlah pekerja Jepang yang memburu visa liburan kerja (working holiday visa/WHV) mencapai rekor tertinggi di tahun ini.

Melansir dari AFR, angka pelamar anak muda Jepang untuk bekerja dan tinggal di Australia mengalami kenaikan sejak 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa anak muda Jepang semakin banyak ke Australia?

Salah satu anak muda Jepang yang tinggal di Australia mengatakan mereka lebih suka untuk bepergian ke luar negeri.

"Jika saya tidak bisa belajar di luar negeri, setidaknya saya ingin bekerja di luar negeri dengan program liburan kerja," tutur Yushid Tanaka seorang mahasiswa yang tinggal di Melbourne, Australia, seperti dikutip Nikkei Asia.

Mulanya Tanaka berencana kuliah di luar negeri. Karena pandemi, ia mmeilih mengajukan cuti di universitas asalnya dan pergi ke Australia menggunakan visa liburan kerja.

Tanaka saat ini bekerja sebagai server di sebuah restoran Italia dan mensyukuri kehidupannya selama di Australia.

"Saya rasa saya bersyukur bisa menutupi pengeluaran awal dengan uang yang saya peroleh dari bekerja," ucap Tanaka.

Lihat Juga :
KILAS BERITA INTERNASIONALIsrael Ngamuk ke AS soal Resolusi DK PBB sampai Tajikistan Geger


Mudahnya akses

Sebelumnya, Jepang pernah menandatangani perjanjian WHV dengan Australia pada 1980. Ini memungkinkan anak muda Jepang merasakan hidup di luar negeri sembari bekerja.

Jepang juga menerapkan peraturan serupa di 27 negara dan wilayah lainnya.

Persyaratan dari perjanjian itu juga dapat tergolong mudah. Sebab, mereka cukup membuat visa liburan kerja yang dapat digunakan untuk warga Jepang berusia 18 hingga 30 tahun.

Lihat Juga :
Ramai Aksi Anti-Imigran Tajik di Rusia usai Penembakan Massal Moskow

Mereka dapat bekerja dan tinggal di luar negeri selama satu tahun penuh.

Selain itu, terdapat beberapa perusahaan travel di Tokyo yang menawarkan berbagai program studi dan wisata sekaligus.

Harus jelas tujuannya

Meski prosedur WHV di Australia tergolong mudah, warga yang ingin mengajukan visa tersebut harus mengetahui tujuannya dengan jelas agar tak terjebak dalam masalah sosial.

"Mereka yang memanfaatkan program visa liburan kerja harus memiliki tujuan yang jelas sebelum berangkat dan mengingat karir seperti apa yang ingin mereka tekuni setelah kembali ke Jepang," ucap Kotaro Sanada dari Asosiasi Pembuat Liburan Kerja Jepang.

Lihat Juga :
Dubes Jepang Ungkap Alasan Negaranya Sangat Butuh TKI

Sebab, banyak warga yang kerap bingung setelah pulang dari negara tujuan untuk menentukan pekerjaan setelahnya.

Mereka juga dihadapi kenyataan pahit terkait perbedaan peraturan. Karena, ketentuan upah dan jaminan hidup dari perusahaan kerap berbeda dengan yang ada di luar negeri.

Ini mengapa pemegang visa liburan kerja bisa berpotensi mendapatkan sejumlah masalah jika mengalami sebuah insiden karena tidak memiliki asuransi tetap.

Upaya Jepang atasi Resesi Seks

Sebelumnya, Jepang berencana mengucurkan US$25 miliar atau Rp370,63 triliun (asumsi kurs Rp14.825 per dolar AS) untuk mengatasi penurunan angka kelahiran yang kerap disebut juga sebagai fenomena resesi seks.

Istilah resesi seks mengacu pada penurunan gairah seseorang untuk berhubungan seks, memiliki anak, dan menikah yang disebabkan banyak berbagai faktor.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan uang tersebut akan diberikan langsung ke masyarakat dalam bentuk subsidi.

Adapun bantuan itu diberikan untuk biaya pendidikan dan perawatan prenatal, hingga promosi kerja yang fleksibel dan cuti ayah.

(val/bac)