kode alam katak

    Release time:2024-10-08 06:29:53    source:semar 4d   

kode alam katak,final ucl 2014,kode alam katakJakarta, CNN Indonesia--

Ketua Mahasiswa Palestinadi Indonesia Raed Arada mengaku cemas dengan kondisi keluarganya di JalurGaza. Mereka kesulitan menghubungi, bahkan terputus kontak dengan keluarga di Palestina.

"Komunikasi sering putus, susah banget komunikasi dengan WhatsApp atau jaringan internet. Saya coba setiap beberapa hari sekali, saya akali dengan menelepon melalui salah satu aplikasi, terkadang masih bisa dihubungi. Terakhir saya bisa hubungi dua hari lalu dan alhamdulillah mereka baik-baik saja," tuturnya.

Raed menyebut ayah dan ibunya masih berada di Gaza, di tengah gempuran Israel. Ia merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Raed dan satu adiknya tengah mengeyam pendidikan tinggi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zionis Israel menargetkan seluruh warga Palestina, tidak membedakan sipil dengan yang lain. Jadi keluarga tidak tenang, saya tidak bisa bilang mereka aman, alhamdulillah baik dan masih sehat, tetapi pasti tidak tenang," imbuhnya cemas.

Pria yang tengah mengeyam S2 Teknik Elektro di Universitas Indonesia (UI) itu bisa sedikit bernapas lega dengan adanya gencatan senjata sejak Jumat (24/11). Namun, Raed mengaku tak cukup hanya dengan empat hari gencatan senjata.

Raed ingin perang segera berakhir. Ia mau semua kekacauan usai dengan kemenangan Palestina dan seluruh bangunan yang hancur bisa dibangun kembali.

Ia lantas mengapresiasi bantuan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Indonesia terbukti menjadi negara yang benar-benar peduli dengan Palestina.

Lihat Juga :
RS Indonesia di Gaza Porak Poranda, Perawat Dipukuli Tentara Israel

Bahkan, lulusan S1 Teknik Elektro Universitas Lampung itu membandingkan kepedulian Indonesia dengan negara-negara Arab.

"Soal (kepedulian) negara Arab, susah saya komentar, tapi terbukti 50 hari terakhir siapa yang benar-benar peduli dengan Palestina atau tidak. Alhamdulillah Indonesia sudah membuktikan yang paling peduli," jelas Raed.

"Saya yakin pengganti Pak Jokowi nanti tetap akan peduli Palestina. Karena ini keinginan masyarakat, bukan pribadi atau presiden tertentu. Saya yakin masyarakat Indonesia rela mati demi Palestina," tandasnya.

Curahan hati senada disampaikan oleh Ahmed Shorafa, yang kini tengah berkuliah di Universitas Lampung. Ia mengaku khawatir dengan kondisi keluarganya di Gaza.

Ahmed mengaku keluarganya, mulai dari ayah, ibu, kakak, hingga saudaranya, menetap di tempat yang dibombardir Israel tersebut. Ia mengaku kesulitan menghubungi sanak saudaranya di Palestina.

"Saya belum dapat kabar dari keluarga di Palestina sejak dua minggu lalu karena enggak ada internet, sinyal, dan listrik di sana," aku Ahmad.

"Sebelumnya masih bisa komunikasi. Saya bisa telepon kakak saya, tapi setelah itu enggak bisa. Saya enggak tahu kabar keluarga saya sama sekali," lanjutnya khawatir.

(skt/pta)