gempa bumi togel

    Release time:2024-10-07 23:54:53    source:api500   

gempa bumi togel,klasemen saudi arabia pro league,gempa bumi togelJakarta, CNN Indonesia--

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo mengatakan setelah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anestesi di RSUP Dr Kariadi dihentikan sementara oleh Kemenkes, pihaknya menarik seluruh mahasiswanya di sana ke RS kampus.

"Ya dikembalikan ke RS Undip, kan suratnya buat PPDS di Kariadi, bukan seluruh PPDS Undip" kata Suharnomo di Rektorat Undip, Semarang, Senin (19/8) mengutip dari detikJateng.

Sebelumnya, Kemenkes menghentikan sementara PPDS anestesi FK Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang itu sebagai tindak lanjut terhadap kasus seorang dokter residen yang diduga bunuh diri setelah menjadi korban perundungan (bullying) dari seniornya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tentu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang ya, kepada bapak-bapak di kepolisian untuk memutuskan ini. Lagian sekarang kita posisinya kan menderita, karena ini kan kami serahkan sama Irjen Kemendikbudristek dan Irjen Kemenkes lah untuk memutuskan ini," ujar Suharnomo.

Lihat Juga :
Gaduh Fenomena Bullying Dokter Magang

Suharnomo menambahkan, kejadian ini juga bisa membuat PPDS anestesi di RSUP dr Kariadi berbenah.

Suharnomo membeberkan hasil investigasi internal terhadap dugaan perundungan (bullying) yang diduga menjadi faktor mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anestesi, Aulia Risma, bunuh diri.

Dia meyakinkan bahwa pihaknya tak menutup-nutupi sesuatu dalam kasus ini. Undip juga disebut telah berkomitmen untuk anti perundungan dan bila perundungan itu bisa dibuktikan, pelakunya akan dikeluarkan.

"Kita sudah sangat jelas ini sudah zero bullyingkalau terbukti ada pasti kita DO," kata dia.

Lihat Juga :
Gaduh Fenomena Bullying Dokter Magang

Mahasiswi PPDS prodi anestesi Undip, Aulia Risma, beberapa waktu lalu diduga bunuh diri. Dan, belakangan salah satu faktornya adalah tak kuat menahan beban mental perundungan senior di lingkungan akademis itu.

Hal itu pun diperkuat dengan apa yang ditulis dalam buku hariannya.

Sementara itu berdasarkan hasil visum, tim penyidik Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma terkait dengan obat suntikan yang dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri.

Dari hasil visum luar, Polisi mendapati luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban serta korban dinyatakan mati lemas.

Sedangkan dari hasil olah TKP, didapati sisa cairan obat melemaskan otot di alat suntik serta buku harian korban yang berisi korban menderita penyakit punggung atau saraf kejepit.

"Jadi kalau dari visum luar, didapati ada luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban. Terus di TKP kamar kos korban, ada sisa obat suntik yang dipakai korban. Obat itu jenisnya untuk melemahkan atau meregangkan otot," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di kantornya, Sabtu (17/8).

Dia pun mengonfirmasi soal temuan buku harian, namun Irwan menyebut terkait dugaan perundungan menjadi salah satu faktor itu belum ditemukan bukti menjurus.

"Sampai saat ini belum ada ke arah itu. Butuh saksi dan alat bukti. Kalau memang ada bully-an dan perundungan pasti akan langsung kita proses hukum," kata Irwan usai pertemuan dengan tim audit dari Kemenkes yang dipimpin Irjen Kemenkes Murti Utami, Jumat (16/8).

Lihat Juga :
Fakta-fakta Perundungan Mahasiswa Kedokteran Undip dan Unpad
Disclaimer Kesehatan Mental - rev1

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)