bocoran fajar pakong lama

    Release time:2024-10-08 00:21:53    source:kalkulator togel 4d   

bocoran fajar pakong lama,semar group,bocoran fajar pakong lamaJakarta, CNN Indonesia--

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menjelaskan perbedaan kunjungan 5 orang kelompok muda NU bertemu Presiden IsraelIsaac Herzog, dengan kunjungannya dan Gus Durke Israel sebelumnya.

"Dari sisi status kurang lebih sama. Saya ke Israel atas nama pribadi dan saya pertanggungjawabkan secara pribadi," kata Yahya dalam konferensi pers, Selasa (16/7).

Lihat Juga :
Identitas 5 NU Temui Presiden Israel: dari Pagar Nusa hingga PWNU DKI

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, ia mensyaratkan kepada yang mengundangnya ke Israel untuk menemui para kiai.

"Saya ajak salah satu tokoh Yahudi untuk bertemu dengan Kiai Maimoen Zubair, dialog lama sampai 4 jam, dengan Kiai Mustofa Bisri. Saya juga sebelumnya temui Kiai Ma'ruf Amin [selaku] Rais Aam, Kiai Said Aqil Siradj ketum (PBNU) waktu itu," ujar dia.

Lihat Juga :
Ketum PBNU Minta Maaf soal 5 Nahdliyin Menghadap Presiden Israel

Begitu pula Gus Dur. Yahya menyampaikan sebelum melawat ke Israel, Gus Dur berbicara dan meminta izin terlebih dulu kepada para kiai.

"Sehingga kemudian kiai-kiai itu merestui keberangkatan beliau," ucapnya.

Sementara, kata Yahya, lima orang Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel belakangan ini tanpa sepengetahuan pihaknya maupun lembaga-lembaga di bawah PBNU.

"Tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan, sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel tempo hari itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga," kata Yahya.

Sebelumnya, foto lima nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog beredar di media sosial. Pertemuan tersebut menuai kecaman luas dari publik.

Lihat Juga :
Kasus 5 Nahdliyin, Gus Yahya Ungkap Jejaring Lobi Israel di Indonesia

Kelima nahdliyin itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania.

PBNU telah mengecam keras tindakan mereka. Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menganggap pertemuan nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.

Israel kini masih gencar melancarkan agresi hingga tindakan genosida ke Gaza Palestina yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas.

(mnf/pmg)