nagasaon sgp kamis

nagasaon sgp kamis,toyo188,nagasaon sgp kamisJakarta, CNN Indonesia--

Seorang remaja bernama Zhao Wei dari Kota Xinzhou, Provinsi Shanxi, ChinaUtara meninggal dunia setelah diminta untuk mendonorkan plasmadarahnya sebanyak 16 kali dalam delapan bulan.

Dilansir dari South China Morning Post, kematian remaja berusia 19 tahun itu membuat publik marah di media sosial.

Zhao Wei meninggal dunia secara tiba-tiba di rumahnya pada 15 Januari lalu. Napas terakhirnya berhembus setelah dia kembali dari bekerja untuk membantu menghidupi keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di China sendiri donor darah hanya bisa dilakukan tiga bulan sekali, tapi donor plasma bisa dalam interval 14 hari sekali, berdasarkan aturan Komisi Kesehatan Nasional pada 2021. Donor plasma juga bisa mendapat bayaran, dan Zhou Wei menerima US$36, atau sekitar Rp580 ribu per sekali donor. 

Donor plasma dilakukan dengan darah pendonor disaring untuk dipisahkan plasmanya, kemudian sel darah merah dikembalikan lagi ke tubuh pendonor. 

Pada awal Januari, hasil pemeriksaan medis Zhao Wei menunjukkan bahwa ia mengidap anemia akut dan gangguan darah. Berdasarkan rekaman WeChat, Zhao Wei juga diperingati temannya untuk tidak mendonor plasma lagi, karena kondisi tubuh yang terus menurun. 

Ayah Zhou Wei kini menuntut penegak hukum untuk mengambil tindakan terhadap badan yang mengumpulkan plasma tersebut. 

"Mereka menggoda anak-anak muda untuk terus menerus 'menjual darah', yang berujung pada anak saya yang dalam jangka panjang terus mendonorkan darah," kata Zhao senior. 

"Anak saya kini telah tiada dan tak ada yang bisa membawanya kembali. Sebagai ayah, saya ingin mencari keadilan. Saya tidak akan membiarkan ini."

Pada pertengahan Maret, perusahaan pengumpul donor plasma, Xinzhou Tiantan Biological Single Plasma Collection membantah bahwa mereka melanggar aturan, dan donor plasma Zhou Wei telah mengikuti prosedur yang sesuai. 

Kini pemerintah lokal sedang menyelidiki insiden tersebut.