mediaslot88 login

    Release time:2024-10-07 23:41:51    source:prediksi archives sidney angka keramat   

mediaslot88 login,gooalo,mediaslot88 login

Jakarta, CNBC Indonesia- Hubungan Korea Utara (Korut) dan Rusia disebut semakin kuat. Duta Besar Misi Republik Korea untuk ASEAN, Lee Jang Keun, mengatakan hal ini membuat was-was Korea Selatan (Korsel).

"Soal Korea Utara dan Rusia, kami sangat khawatir dengan invasi Rusia terhadap perdagangan (dengan Korut)," kata Lee dalam diskusi 'ASEAN-Korea: Menavigasi Masa Depan Hubungan di Bawah Kemitraan Strategis Komprehensif' yang digelar oleh Korea Foundation di Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024).

Baca:
Awas Perang Arab & Perang Rusia Bisa "Nyatu", Iran Ngamuk Bawa Putin

Menurut Lee, hubungan Pyongyang dan Moskow bertentangan dengan prinsip-prinsip internasional. Ia menyebut Rusia telah menghasut dan mendukung apapun yang dilakukan Korut.

Melihat ke belakang, Lee menyebut dalam Perang Korea pada tahun 1950, Korut tidak melakukannya sendirian. Pyongyang mendapat dukungan negara-negara komunis lainnya, yang saat itu masih bernama Uni Soviet.

Baca:
Detik-Detik Jembatan Tiba-Tiba Ambruk, 10 Mobil-Truk Terjun ke Sungai

"Jadi sekarang, setelah 75 tahun, pemimpin Korea Utara (Kim Jong Un) secara terbuka berkolaborasi dengan pemimpin otoriter Rusia Vladimir Putin. Mereka melakukan kolaborasi militer secara terbuka," paparnya.

Padahal, kata Lee, kerja sama militer dengan Korea Utara telah dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Jadi kami sangat khawatir Rusia agak menguatkan kesetiaan Korea Utara. Keduanya telah terbuka berkolaborasi setelah kedua pemimpin bertemu di Vladivostok," aku Lee.

"Pemimpin Korea Utara dan retorika perdamaian serta perilaku mereka menjadi jauh lebih agresif setelah pertemuan tersebut," tambahnya.

Sebagai informasi, Kim dan Putin pertama kali bertemu di Vladivostok, Rusia pada April 2019. Pertemuan perdana keduanya digelar secara empat mata dan dilaporkan membahas banyak hal, salah satunya penanganan di Semenjung Korea hingga hubungan bilateral dan oenguatan ekonomi antara kedua negara.

Beberapa tahun kemudian, giliran Putin yang menyambangi Kim di Pyongyang pada 18 Juni 2024. Ini merupakan kunjungan pertama Putin di Korut dalam 24 tahun terakhir.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyepakati untuk mengembangkan hubungan Korut-Rusia, yang telah menjadi sebuah benteng strategis untuk menjaga keadilan, perdamaian, serta keamanan internasional dan mesin untuk mempercepat pembangunan dunia multi-kutub baru.

Baca:
Negara Maju Tetangga RI Krisis, Warganya Ramai 'Kabur' ke Luar Negeri

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Korea Beri Rp 2 M ke Orangtua Bayi Kembar 5

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Rudal Balistik Korut Jatuh di Perairan Jepang, Tokyo-Seoul Was