smart win99

    Release time:2024-10-07 23:55:02    source:indonesia vs palestina skor   

smart win99,total4d wap,smart win99

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga emas dunia melemah pada perdagangan sore ini jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menjadi pertimbangan utama bagi kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal reserve atau The Fed.

Berdasarkan data Refinitiv, pada perdagangan Selasa (10/9/2024) pukul 16:10 WIB, harga emas tercatat di posisi US$ 2.500,37 per troy ons, turun tipis 0,19% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Baca:
Prediksi Timnas Indonesia Vs Australia: Skor, Line Up & Head to Head



Penurunan ini terjadi di tengah ekspektasi pelaku pasar terhadap pengumuman data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Dilansir dari Reuters, inflasi konsumen untuk Agustus 2024 diperkirakan akan naik 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya, yang merupakan level yang sama dengan Juli.

Namun, setelah itu harga bergerak sideways akibat konsolidasi pasar. Penurunan harga ini menunjukkan adanya kehati-hatian pelaku pasar menjelang pertemuan The Fed pada minggu depan, yang diproyeksikan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Menurut Giovanni Staunovo, analis dari UBS, diperkirakan emas akan menguat hingga US$ 2.600 per troy ons pada akhir tahun, seiring dengan meningkatnya arus masuk ke exchange-traded funds (ETF) akibat penurunan suku bunga. Selain itu, tensi geopolitik dan risiko penurunan ekonomi global juga diperkirakan akan memberikan dorongan bagi emas, ungkap Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

Dilansir dari Reuters harga emas bergerak sedikit berubah pada hari Selasa karena investor berhati-hati menjelang data inflasi penting di AS pada hari Rabu, yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan The Federal Reserve minggu depan. Harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 2.501,66 per ons pada pukul 08:10 GMT. Kontrak berjangka emas AS sedikit berubah di US$ 2.530,60.

Menurut jajak pendapat Reuters, indeks harga konsumen AS untuk Agustus diperkirakan akan naik 0,2% secara bulanan, sama seperti bulan sebelumnya. The Fed tampaknya akan menurunkan suku bunga pada pertemuan minggu depan, dan penurunan lebih lanjut diperkirakan akan mendorong aliran masuk ke ETF dan menaikkan harga emas ke US$ 2.600 per ons pada akhir tahun, ungkap Giovanni Staunovo, analis UBS.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">