cpg toto slot

    Release time:2024-10-08 05:36:00    source:777royal   

cpg toto slot,gambar perasaan,cpg toto slotJakarta, CNN Indonesia--

Qantas Airways menyepakati pembayaran sebesar 120 juta dolar Australia atau setara Rp1,27 triliun (asumsi kurs Rp10.635 per dolar Australia) imbas 'skandal penerbangan hantu'.

Denda ini untuk menyelesaikan tuntutan hukum atas penjualan tiket pesawat penerbangan yang sebenarnya sudah dibatalkan.

Langkah ini merupakan upaya perusahaan untuk mengakhiri krisis reputasi yang telah melanda maskapai asal Australia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyadari bahwa Qantas telah mengecewakan pelanggan dan tidak memenuhi standar kami," tutur CEO Qantas Vanessa Hudson melalui pernyataan resmi, Senin (6/5).

"(Penyelesaian ini) artinya kami dapat memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terkena dampak lebih cepat daripada jika kasus ini berlanjut di Pengadilan Federal," tambah Hudson.

Jika pengadilan menyetujui, keputusan pembayaran denda ini akan menyelesaikan sengketa yang menjadi sorotan utama pada saat nilai merek Qantas merosot dalam survei konsumen di tengah lonjakan keluhan tentang pembatalan penerbangan.

"Hukuman ini akan mengirimkan pesan pencegahan yang kuat kepada perusahaan-perusahaan lain," ujar Ketua ACCC Gina Cass-Gottlieb melalui keterangan resmi.

Lihat Juga :
Erick soal BUMN Sering Jadi Sponsor Acara Olahraga: Tak Ada Paksaan

Namun, pembayaran ini sangat kecil dibandingkan dengan laba bersih 1,47 miliar dolar Australia yang diperkirakan oleh para analis yang rata-rata akan dilaporkan oleh Qantas pada Juni mendatang.

Selain pengembalian uang, pihak maskapai dan regulator mengatakan pelanggan yang membeli tiket untuk 'penerbangan hantu' tersebut akan mendapatkan 225 dolar Australia atau Rp2,3 juta, sementara mereka dengan tarif internasional akan mendapatkan 450 dolar Australia atau Rp4,7 juta.

Saham Qantas dilaporkan datar pada akhir perdagangan, dibandingkan dengan kenaikan 0,6 persen di pasar Australia yang lebih luas.

Saat ini, Qantas masih menunggu untuk mengetahui berapa banyak yang harus dibayarkan kepada setidaknya 1.700 staf penanganan darat yang dipecat pada 2020 usai pengadilan memutuskan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut ilegal karena dimaksudkan untuk menghentikan aksi industri.

Gugatan ACCC terkait penerbangan hantu dilayangkan beberapa bulan usai perbatasan Australia dibuka kembali pada 2022 setelah dua tahun pembatasan pandemi covid.

Qantas berargumen bahwa mereka menghadapi tantangan yang sama dengan maskapai penerbangan di seluruh dunia. Namun, ACCC mengatakan bahwa tindakan mereka melanggar hukum konsumen. ACCC mengatakan bahwa maskapai ini terkadang menjual tiket untuk penerbangan beberapa minggu setelah dibatalkan.

[Gambas:Video CNN]



(del/sfr)