lvoslot

    Release time:2024-10-08 00:10:31    source:penyerang terbaik   

lvoslot,juara spin,lvoslotJakarta, CNN Indonesia--

Menteri PertahananPrabowo Subianto buka suara soal polemik pernyataan bersamanya dengan Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin terkait klaim ChinadiLaut China Selatan.

Dalam pernyataan bersama pertemuan Prabowo-Austin yang dirilis Kemhan AS pada 24 Agustus lalu di Washington D.C, Kemhan AS menyebut Austin dan Prabowo memandang bahwa klaim maritim China yang ekspansif di Laut China Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional. 

Lihat Juga :
Macron Tegaskan Larangan Abaya di Prancis Berlaku Tanpa Kompromi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya itu suatu statement, tapi tidak ada joint statement, tidak ada press conference," kata Prabowo di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (31/8).

Prabowo mengatakan hubungan Indonesia dengan China baik dan saling menghormati. Menurutnya, hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Austin.

Di sisi lain, Prabowo juga menegaskan Indonesia sangat menghargai Amerika.

"Kita sangat bersahabat dengan Tiongkok, kita sangat hargai AS dan kita bersahabat sama Rusia, posisi Indonesia sangat jelas kita adalah non aligned, kita adalah non block, kita adalah bersahabat dengan semua negara, jadi saya kira itu yang penting," katanya.

Lihat Juga :
China Cap AS Tukang Kibul usai Sebut Pentagon Catut Prabowo soal LCS

[Gambas:Video CNN]

Lebih lanjut, Prabowo juga mengungkap rencananya untuk berkunjung ke sejumlah negara.

"Saya akan ke Moskow, saya dapat undangan juga ke Beijing, Oktober, Insyaallah saya diundang ke sana dan kita ingin menjadi sahabat semua negara, bahkan kita bisa mungkin menjadi jembatan di antara semua," katanya.

Sebelumnya, rilis AS soal pertemuan Prabowo dan Austin menjadi perbincangan. Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa kedua Menhan sepakat klaim China soal LCS melanggar hukum internasional.

Pernyataan Menhan AS dan RI itu muncul saat Prabowo berkunjung ke Washington pada 24 Agustus.

"Mereka (Prabowo dan Austin) memandang bahwa klaim maritim China yang ekspansif di Laut China Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional seperti yang tertuang dalam Konvensi Hukum Kelautan PBB (UNCLOS)," bunyi pernyataan Kemhan AS soal pertemuan Prabowo dan Austin.

Lihat Juga :
Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Jelajah untuk Ancam Korsel

Laut China Selatan memang menjadi kawasan rawan konflik usai China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan itu. Perairan ini berdekatan dengan teritorial beberapa negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, hingga Brunei.

Negara-negara tersebut tak jarang berselisih dengan China.

Klaim China di LCS memang pernah ditolak Pengadilan Arbitrase Internasional sekitar 2016 usai digugat Filipina.

Namun, China tetap menunjukkan agresivitasnya di perairan itu dengan membangun pulau hingga memasang instalasi militer.

Indonesia menyatakan tak punya sengketa maritim dengan China di Laut China Selatan. Namun, manuver kapal-kapal China di LCS dekat Natuna kerap membuat pemerintah RI cemas.

(yog/rds)